Sutradara: Robert Zemeckis
Pemain: Jodie Foster, Matthew McConaughey
Jika mendengar nama Zemeckis, terbesit dipikiran saya adalah sineas yang
doyan me-rujak sejarah. Dari Back to the Future trilogy, lalu Forrest
Gump yang sangat memfiksikan sejarah. Dan inilah film yang terbilang
adalah film terdahsyat dia, Contact.
Contact, terbilang dahsyat bagi saya adalah karena film ini berhasil menggabungkan tiga topik utama paling krusial: Alien, Politik dan Agama. Ellie (Jodie Foster), seorang ilmuwan angkasa yang begitu ambisius untuk menghubungi kehidupan diluar planet Bumi. Ambisius dia terhalang oleh orang - orang yang mengganggap dia gila, seperti David Drumlin (Tom Skerrit). Ellie bertemu Palmer Joss (Matthew McConaughey) yang bisa dibilang memiliki karakter kompleks. Dia adalah lulusan teolog tapi tidak mau mengakui dirinya sebagai Romo.
Sampai akhirnya dalam keputusasaan nya, sebuah sinyal dari luar angkasa merespon kode Ellie. Darisinilah kehebatan cerita ini terbentuk.
Jodie Foster sebagai Ellie sangatlah luar biasa dan benar - benar menghayati perannya sebagai astronom yang tak gentar meski mendapat tekanan yang sangat besar. Tapi berbeda jika saya melihat Matthew McConaughey, entah karena memang karakternya di film itu, tapi dia cenderung lemah dalam memainkan ritme cerita film ini.
Dan seperti yang saya bilang, tiga topik krusial. Zemeckis bersama dua penulis naskahnya James V. Hart dan Michael Goldenberg mampu memvisualisasikan novel karangan Carl Sagan. Zemeckis dengan berani memasukan tiga topik tersebut dan meramunya dengan sangat indah. Dan kita akan banyak merenung melihat film ini. Pesan yang disampaikan Sagan pasti akan tertangkap di pikiran kita.
Saya tidak berani bercerita lebih akan film ini, karena film ini pantas untuk ditonton jika anda tertarik dengan film sci-fi seperti Man from the Earth. Dialektika akan eksistensi manusia dan yang diluar sana.
4/5
*catatan kaki: Ketika menulis review ini lagu Astronomy Domine nya Pink Floyd mengalun menyesuaikan apa yang dipikiran saya.
Contact, terbilang dahsyat bagi saya adalah karena film ini berhasil menggabungkan tiga topik utama paling krusial: Alien, Politik dan Agama. Ellie (Jodie Foster), seorang ilmuwan angkasa yang begitu ambisius untuk menghubungi kehidupan diluar planet Bumi. Ambisius dia terhalang oleh orang - orang yang mengganggap dia gila, seperti David Drumlin (Tom Skerrit). Ellie bertemu Palmer Joss (Matthew McConaughey) yang bisa dibilang memiliki karakter kompleks. Dia adalah lulusan teolog tapi tidak mau mengakui dirinya sebagai Romo.
Sampai akhirnya dalam keputusasaan nya, sebuah sinyal dari luar angkasa merespon kode Ellie. Darisinilah kehebatan cerita ini terbentuk.
Jodie Foster sebagai Ellie sangatlah luar biasa dan benar - benar menghayati perannya sebagai astronom yang tak gentar meski mendapat tekanan yang sangat besar. Tapi berbeda jika saya melihat Matthew McConaughey, entah karena memang karakternya di film itu, tapi dia cenderung lemah dalam memainkan ritme cerita film ini.
Dan seperti yang saya bilang, tiga topik krusial. Zemeckis bersama dua penulis naskahnya James V. Hart dan Michael Goldenberg mampu memvisualisasikan novel karangan Carl Sagan. Zemeckis dengan berani memasukan tiga topik tersebut dan meramunya dengan sangat indah. Dan kita akan banyak merenung melihat film ini. Pesan yang disampaikan Sagan pasti akan tertangkap di pikiran kita.
Saya tidak berani bercerita lebih akan film ini, karena film ini pantas untuk ditonton jika anda tertarik dengan film sci-fi seperti Man from the Earth. Dialektika akan eksistensi manusia dan yang diluar sana.
4/5
*catatan kaki: Ketika menulis review ini lagu Astronomy Domine nya Pink Floyd mengalun menyesuaikan apa yang dipikiran saya.
Follow @iam_pfp
Bagi Anda pengguna Android silahkan download aplikasi Penikmat Film Pekalongan For Android disini
Tentang Penulis :
Bayu Ade Prabowo, sekarang ini masih menjadi mahasiswa Udinus Semarang, yang kegilaan film nya di anggap absurd. Menyukai film - film yang berbau festival. Pengikut Tarantino dan Kubrick.
Kontak :
Tidak ada komentar
Posting Komentar